Seorang pembaca Al-Qur’an belumlah dikatakan fasih hingga pelafalannya benar-benar telah teruji kekokohannya pada seluruh keadaannya, tidak cukup satu atau dua keadaan saja.
Karena bisa jadi ada pembaca Al-Qur’an yang fasih saat membaca huruf dalam keadaan berharakat, namun belum tentu ia fasih saat membacanya dalam keadaan bersukun atau bertasydid. Yang fasih membacanya dalam keadaan berharakat pun harus diuji kembali, bisa jadi ia fasih saat membacanya dalam keadaan berharakat fathah, namun belum tentu sefasih itu saat huruf tersebut diharakati dengan kasrah atau dhammah. Yang bacaan huruf berharakat fathah-nya sudah fasih pun perlu diuji kembali, karena bisa jadi ia fasih saat membaca fathah yang tipis namun belum tentu demikian saat ia membacanya dengan fathah yang tebal.
Intinya, stabil dan konsisten dalam pelafalan huruf adalah salah satu indikator terpenting untuk menentukan tingkat kefasihan seseorang dalam aktifitas tilawahnya, dan itu semua harus diuji.
Hal ini sejalan dengan kaidah tajwid yang digoreskan oleh Imam Ibnul Jazary rahimahullah dalam salah satu manzhumah-nya:
واللفظ في نظيره كمثله
“dan lafazh yang serupa harus dibaca sepertinya (konsisten)”
(Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah bait. 31)
Setidaknya terdapat sekitar dua belas kondisi huruf yang berbeda-beda, dan kondisi-kondisi ini semuanya tersebar secara acak dalam Al-Qur’an. Sehingga apabila seorang pembaca Al-Qur’an hanya mencukupkan diri dengan memperbanyak frekwensi tilawah al-Qur’an demi melatih kestabilan pelafalan huruf di semua kondisinya, maka menurut kami -tanpa menafikan pahala yang terhasilkan- hal ini bukanlah cara yang efektif, terkhusus bagi para pembelajar pemula.
Maka muncullah seabrek pertanyaan:
“Lantas, apa langkah-langkah yang tepat dan efektif untuk melatih lisan agar tetap konsisten dalam melafalkan huruf-huruf tersebut?”
“Apa saja dua belas kondisi huruf yang harus dilatih konsistensinya?”
“Apa saja kesalahan yang rawan terjadi saat melafalkan huruf?”
“Termasuk kategori kesalahan yang manakah lahn yang terjadi?”
“Apakah fatal atau ringan?”
“Apa penyebab munculnya kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an?”
“Apa solusinya?”
“Bagaimana cara melatih lisan agar dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan tersebut?” dll
Berawal dari pertanyaan-pertanyaan diatas kemudian terbitlah buku:
Spesifikasi Buku:
📐 Ukuran: 14,8 cm x 21 cm
📖 Jenis Kertas: Art Papper 150 gr (seperti kertas majalah)
📒 J Cover & Jilid: Soft cover spiral.
📖 Tebal: 108 halaman
⚖️ Berat: ± 300 gr
Apa yang dibahas?
Buku ini membahas bagaimana cara kita melatih konsistensi pelafalan huruf-huruf hijaiyyah dari mulai Hamzah sampai Ya dalam 12 keadaan, yaitu:
Kedua belas kondisi huruf diatas kami sajikan berupa potongan ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an, dengan maksud agar para pembacanya dapat fokus dalam melatih pelafalan masing-masing huruf pada setiap kondisinya.
Cetakan pertama dari buku ini sudah ludes terjual dalam waktu yang terbilang sangat singkat. Demikian pula permintaan dari masyarakat datang bertubi-tubi kepada kami untuk mencetaknya kembali. Berikut ini beberapa testimoni dari mereka yang sudah membeli buku ini:
Apa kelebihan buku ini?
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh buku Riyadhotul Lisan:
Berapa Harganya?
300K
250K
hanya 100K saja!
Untuk melakukan pemesanan silahkan mengisi formulir di bawah ini:
FORMULIR ORDER: